Tawuran pelajar merupakan masalah sosial yang serius, mengancam keselamatan siswa dan mengganggu ketertiban umum. SMP Yasda mengambil peran aktif dengan meluncurkan kampanye komprehensif Anti Tawuran, bertujuan membentuk karakter siswa yang menjunjung tinggi kedamaian dan toleransi di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Program ini tidak hanya berfokus pada sanksi, tetapi juga pada pencegahan akar masalah. Sekolah mengadakan sesi workshop reguler yang melibatkan psikolog dan tokoh masyarakat. Diskusi terbuka ini membantu siswa menyalurkan energi dan emosi negatif secara konstruktif dan positif.
Kampanye Anti Tawuran diintegrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam. Siswa didorong untuk bergabung dalam kegiatan olahraga, seni, dan klub ilmiah, yang menjadi wadah untuk membangun kolaborasi, teamwork, dan persaingan yang sehat, bukan konflik.
Salah satu inisiatif kunci adalah pembentukan duta damai atau peer counselor dari kalangan siswa. Mereka bertugas menjadi teladan dan mediator bagi teman sebaya. Peran mereka sangat efektif dalam mendeteksi potensi konflik sejak dini dan menyelesaikannya secara damai.
Pihak sekolah menjalin komunikasi erat dengan orang tua dan aparat keamanan setempat. Keterlibatan tiga pilar ini—sekolah, keluarga, dan polisi—sangat vital untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung gerakan Anti Tawuran secara terpadu dan menyeluruh di berbagai pihak.
Kurikulum sekolah juga diperkaya dengan materi pendidikan karakter dan kewarganegaraan, yang menekankan pentingnya menghargai perbedaan dan menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. Nilai-nilai ini ditanamkan secara konsisten dalam setiap mata pelajaran untuk membangun fondasi mental yang kuat.
Program Anti Tawuran ini juga memanfaatkan media sosial dan mading sekolah sebagai sarana kampanye. Konten-konten kreatif disebarkan untuk menyebarluaskan pesan positif dan mengajak siswa lain untuk ikut serta menjadi bagian dari Generasi Kedamaian yang mengutamakan dialog.
Melalui langkah-langkah strategis ini, SMP Yasda berupaya keras membangun generasi muda yang berintegritas dan bertanggung jawab. Kampanye ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang kuat, sekolah dapat menjadi benteng pertahanan utama melawan kekerasan pelajar.