YASDA: Membentuk Siswa Berakhlak Mulia Melalui Program Pembiasaan Harian dan Kepemimpinan Santri

Jantung dari pembentukan karakter di YASDA adalah Program Pembiasaan Harian. Program ini dirancang untuk menanamkan disiplin, tanggung jawab, dan etika sosial secara konsisten. Setiap aktivitas harian, mulai dari bangun tidur hingga kembali beristirahat, dipenuhi dengan kegiatan terstruktur yang membentuk kebiasaan positif pada diri santri.


Salah satu kegiatan krusial dalam Program Pembiasaan Harian adalah sholat berjamaah lima waktu. Kegiatan ini bukan sekadar kewajiban ritual, tetapi juga latihan disiplin waktu dan kebersamaan. Selain itu, ada sesi tahsin dan tahfidz Al-Qur’an setiap pagi, yang bertujuan untuk memperkuat spiritualitas dan literasi keagamaan santri secara mendalam.


Mengembangkan Kepemimpinan Santri

YASDA percaya bahwa kepemimpinan harus diasah sejak dini. Sekolah memberikan tanggung jawab nyata melalui Kepemimpinan Santri, di mana siswa berperan aktif dalam mengelola asrama dan kegiatan sekolah. Mereka diajarkan untuk mengambil keputusan, menyelesaikan konflik, dan melayani komunitas, menumbuhkan jiwa musyawarah.


Peran Santri sebagai pemimpin kecil ini sangat penting dalam menjaga keberlanjutan Program Pembiasaan Harian. Mereka menjadi teladan bagi rekan-rekan mereka dan belajar menerapkan nilai-nilai yang telah diajarkan dalam konteks nyata. Ini adalah laboratorium kepemimpinan yang membentuk mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.


Penerapan Adab dan Etika Sosial

Aspek penting lain yang ditekankan adalah penerapan adab dan etika sosial dalam setiap interaksi. Siswa dibimbing untuk berbicara santun, menghormati guru dan teman sebaya, serta menjaga kebersihan lingkungan. Pengawasan guru dan senior dalam Program Pembiasaan Harian memastikan akhlak mulia menjadi kebiasaan alami.


Kurikulum YASDA memadukan pelajaran akademik yang kuat dengan pendidikan keislaman yang mendalam. Keseimbangan ini memastikan siswa siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas moral dan spiritual mereka. Mereka didorong untuk berprestasi tinggi sambil tetap menjaga kerendahan hati dan kepedulian terhadap sesama.


Dampak Jangka Panjang pada Lulusan

Hasil dari fokus yang kuat pada akhlak mulia dan Program Pembiasaan Harian adalah lulusan yang matang dan berkarakter kuat. Mereka tidak hanya memiliki bekal ilmu yang mumpuni, tetapi juga memiliki integritas dan kemampuan kepemimpinan yang dibutuhkan di jenjang pendidikan selanjutnya maupun di masyarakat.